ANALISA UJI CITA RASA TEH DAN EKSTRAK BAHAN KERING TEH HITAM
I. Tujuan
Mahasiswa dapat melakukan uji
cita rasa teh hitam dan Mahasiswa dapat melakukan analisa ekstrak bahan kering
teh hitam.
II. Bahan dan Alat
Bahan :
Bubuk the hitam (dari perlakuan
praktikum pengolahan the hitam dan standard bubuk the yang dipakai BOP) dan Air
mendidih.
Alat :
Timbangan, cangkir porselin
serta tutupnya, teko, sendok, gelas ukur dan cawan porselin, Timbangan, cangkir
porselin,dan tutupnya, teko, sendok, gelas ukur dan cawan porselin, corong
kertas saring, pipet volume, water bath, petridish, oven, beaker glass,
penjepit, dan eksikator.
III.
Cara Kerja.
a.
Cara kerja uji cita rasa
- Menimbang bubuk teh dari masing” perlakuan dan standart, masing” seberat 2,48 gram.
- Menyeduh dengan air mendidih dalam cangkir porselin, ditutup dan dibiarkan selama 5 menit.
- Melakukan uji aroma dengan membuka sedikit tutup cangkir porselin. Melakukannya terhada semua perlakuan dan membandingkan aroma tiap perlakuan dan standart. Memberikan nilai masing-masing perlakuan dan penilaian tidak boleh melebihi standart.
- Memisakan air seduhan dengan ampasnya. Menuangkan seduhan air kedalam cawan porselin, sedangkan ampasnya diratakan diatas tutup cangkir porselin.
- Melakukan uji coba rasa, warna seduhan dan ampas seduhan dari masing-masing perlakuan dan memberikan penilaian terhadap masing-masing perlakuan dan standart dan penilaian tidak boleh melebihi standart.
- Penilaiannya maksimal yaitu BOP =++++
- Merangkum hasil penilaian dalam bentuk tabel.
b.
Cara kerja ekstrak teh kering
- Menimbang bubuk teh dari masing-masing perlakuan dan standart, masing-masing 2,48 gram.
- Lalu menyeduh dengan 140 mlair mendidih dalam cangkir porselin, dituangkan dan didiamkan selama 5 menit.
- Memisahkan air seduhan dengan ampasnya, lalu air seduhan disaring dengan kertas saring.
- Mengambil air seduhan yang tersaring 25 ml dengan menggunakan pipet volum, memasukkan dalam petridist yang telah ditimbang berat kosong (A gram).
- Petridish + air seduhan dipanaskan diatas waterbath sampai kering kemudian pengeringan dilanjutkan dengan oven suhu 105o C selama ± 30 menit.
- Mendinginkan dalam eksikator, lalu menimbang (B gram).
- Menghitung ektrak bahan kering (%) masing-masing perlakuan dengan rumus dibawah ini, dan membandinngkan masin-masing perlakuan.
IV. Pembahasan
Pada daun teh terdapat
kandungan tanin yaitu senyawa komplek yang merupakan bagian dari polypenol,
yang sering dihubungkan sebagai pemberi rasa pada teh, pada saat teh disedu
maka muncul aroma seduhan teh yang khas sebagai sifat tanin yang berasal dari
katekin serta flavonoid lain yang terdapat pada teh, selalin dari pada itu,
yang mana diketahui bahwa selain tanin, pemberi pengaruh warna pada teh adalah
thearubigin dan pemberi pengaruh perubahan warna yang cepat juga terdapat pada
jenis grade rendahan, dan jenis yang banyak dipakai adalah grade yang dikenal
sebagai "dust". Grade ini memiliki ekstraksi warna yang cepat pada
kualitas seduhan teh, karena memang mengalami over oksidasi dan kekeruhan warna
merupakan repleksi dari kadar tanin juga kualitas bahan Pengaruh air terhadap
warna dan rasa seduhan teh dihubungkan dengan kemampuan air untuk mengekstraksi
komponen teh terutama theaflavin dan thearubigin pada teh hitam.
Kemampuan air untuk mengekstraksi akan berkurang bila kandungan zat terlarutnya
tinggi. Sedangkan warna seduhan akan sangat dipengaruhi oleh pH air. Bila pH
air lebih dari 7 (tujuh), theaflavin dan thearubigin cenderung
untuk mengalami autooksidasi menghasilkan warna seduhan yang gelap.
Setelah dilakukannya praktikum,
hasil dari petikan halus dengan fermentasi 30 dan 60 menit lebih efesien
hasilnya dibandingkan dengan petikan kasar dengan fermentasi 30 dan 60 menit.
Hasil dari petikan halus dengan fermentasi 30 dan 60 menit rasa, warna, aroma
dan ampas hampir sama dengan BOP yang berperan sebagai pengontrolnya.
Sebaliknya pada petikan kasar dengan fermentasi 30 dan 60 menit jauh perbedaan
rasa, aroma, rasa dan ampasnya dengan BOP.
Perbedaan tersebut dikarenakan
oleh lama fermentasi dan kualitas teh yang digunakan. Pada petikkan halus
dengan fermentasi 30 dan 60 menit daun teh yang digunakan banyak yang muda atau
kualitas yang bagus, karena semakin muda daun teh maka semakin banyak zat-zat
senyawa polifenol yang tekandung, sehingga hasil yang didapatpun
maksimal dan efisien. Lain halnya dengan teh petikkan kasar fermentasi 30 dan
60 menit, hasil yang didapat kurang maksimal, itu dikarenakan daun teh yang diolah
banyak yang sudah matang (tua), dan
kandungan
airnya pun sedikit, baik dan buruknya kualitas teh tegantung pada kandungan air
yang terdapat pada daun teh itu sendiri.
V. Kesimpulan
Baik dan buruknya dari produk
teh yang didapat, sangat tergantung pada lamanya proses fermentasi dan kualitas
daun teh itu sendiri, karena semakin muda daun teh yang diolah, maka hasil yang
didapatpun semakin baik.
VI. Daftar Pustaka
- DR Deddy Muchtadi, 1991. Kepala Lab Biokimia Pangan dan Gizi IPB.
- Perkebunan VIII, PTPN (1981). Vademicum teh (Camellia sinensis). 1981.
Comments
Post a Comment