Skip to main content

MENENTUKAN TEKSTUR TANAH


LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ILMU TANAH


ACARA : MENENTUKAN TEKSTUR TANAH

Tujuan : Menentukan tekstur tanah dengan metode kuantitatif dan kualitatif

Alat & bahan  :
        Alat        : gelas arloji
        bahan     : aquades 
                        tanah grumusol dan ultisol

Cara kerja   :
a. Tekstur  : 
penetapan tekstur tanah dengan metode kuantitatif menurut klasifikasi USDA pada gambar

b. Stuktur tanah 
  • segenggam tanah untuk diremas-remas untuk melepaskan agregatnya, sehingga tanah menjadi pasta liat atau kadar air antara BG da BC. jika kurang basah, maka dibasahi dikit demi sedikit sambil diremas. 
  • tanah dibuat seperti bola dengan cara dikepal-kepal
  • tanah dicoba pita secara ditekan dan didorong dengan secara hati-hati dengan ibu jari dangan alas jari telunjuk sampai ujung pita tanah melampaui ujung jari telunjuk
  • tanah dibuat bubu, lalu digosok-gosokkan dengan jari pada telapak tangan 

Hasil Pengamatan 

    
 wilye29.blogspot.com/tekstur tanah
Kuantitatif 


Kelompok
% Pasir
% Lempung
% Debu
Tekstur tanah
1.
70
10
20
Sandy loam
2.
20
60
60
clay
3.
30
40
30
Clay loam
4.
60
25
15
Sandy loam




Kualitatif

Kelompok
Jenis tanah
Tekstur Tanah
1.
Latosol
Lempung Debuan
2.
Lotosol
Lempung Debuan
3.
Grumusol
Geluh Lempungan
4.
Grumusol
Lempung Pasiran

 Pembahasan 
           Tekstur tanah adalah perbandingan relatif antars fraksi debu, pasir dan lempung. Penentuan tekstur dengan rasa peraba yang dapat dikelompokkan dalam tiga kategori yaitu kasar, licin dan lekat, kekasaran, kelicinan dan kelekatan tanah. Selanjutnya digunakan untuk menentukan kualitas proporsi pasir, debu, dan lempung. Prinsip dalam penetapan proporsi kualitas fraksi penyusun tanah dengan metode rasa mengikuti beberapa defenisi sebagai berikut.

  • Pasir adalah bahan yang terasa kasar apabila kita remas dengan jari. Butir-butir pasir juga dapat terlihat langsung oleh mata.
  • Debu adalah material yang tidak terasa kasar ataupun lekat melainkan terasa licin seperti sabun yang dibasahi
  • Lempung biasanya membentuk bongkahan tanah keras apabila kering, dan terasa lekat apabila dalam keadaan basah, dalam keadaan lembab lempung bisa dibuat pita dengan memilin diantara ibu jari dan jari telunjuk
  • Geluh adalah campuran adalah campuran ketiga fraksi tersebut (Pasir, Debu, dan Lempung)
Tanah yang bertekstur halus (dominan liat) memiliki permukaan yang yang lebih halus di banding tanah bertekstur kasar (dominan pasir).
Pada paktikum pada kali ini untuk menentukan tekstur tanah kami menggunakan dua metode yakni metode yang pertama adalah metode kuantitatf menurut klasifikasi USDA pada gambar (diagram triangulair) dan yang kedua dengan menggunakan metode kualitatif yakni dengan cara merasai tekstur tanah dengan jari tangan.
Hasil penelitian pada praktikum kali ini dengan menggunakan dua jenis tanah yakni latosol dan grumusol dan terdiri atas empat kelompok. Pada kelompok satu dan dua dengan menggunakan jenis tanah latosol, dan diketahui tekstur tanah latosol adalah lempung debuan berarti pada jenis tanah latosol fraksi yang mendominasi adalah lempung dan debu. Sedangkan pada kelompok tiga dan empat menggunakan jenis tanah grumusol yang diketahui tekstur tanah grumusol adalah Lempung Pasiran berarti pada jenis tanah grumusol fraksi yang mendominasi adalah lempung dan pasir.


Kesimpulan

  •  Tekstur tanah adalah perbandingan relatif antara fraksi pasi, debu, dan lempung
  • Untuk mengetahui tekstur tanah menggunakan dua metode yakni metode kualitatif dan metode kuantitatif
  • Geluh adalah campuran nketiga fraksi tanah (pasir, debu, lempung)
Daftar Pustaka
  • Hanafiah, Kemas Ali. 2007. Dasar-dasar Ilmu Tanah. PT baja Grafindo Persada. Jakarta 
  • Purwowidodo. 2006. Ganesa Tanah. Institut Pertanian Bogor press. Bogor
  • Sutanto, Rachman. 22009. Dasa-dasar Ilmu Tanah. Konsep dan Kenyataan. Kanisius. Yogyakarta
  • Syahwal, Indra. 2007. Ilmu Tanah. Erlangga. Jakarta

Comments

Popular posts from this blog

KONSISTENSI TANAH

https://btcclicks.com/?r=80a97562 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ILMU TANAH Acara                : Kosistensi Tanah Tujuan              : untuk mengetahui konsistensi suatu jenis tanah. Alat & Bahan Alat                   : Ember                              Papan Kayu                              Alat tulis Bahan                : Tanah diameter 2 mm dan Gumpalan          ...

LAPORAN PKL DI PERKEBUNAN SAWIT

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II Teknis Budidaya Tanaman Kelapa Sawit ( Elaeis guinensis Jacq.) Di PT. Samukti Karya Lestari Kebun Muara Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara Disusun Oleh: WIBOWO JABATINO S (12.05.0 115 ) PROGRAM DIPLOMA IV BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA 2015 HALAMAN PENGESAHAN Judul Laporan PKL II            : Teknis Budidaya Tanaman Kelapa Sawit ( Elaeis guinensis Jacq.) di PT. Samukti Karya Lestari Kebun Muara Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan Sumatera Utara. Nama                                     : Wibowo Jabatino S NIM          ...

ANALISA KADAR AIR MINYAK SAWIT DAN KERNEL

ANALISA KADAR AIR MINYAK SAWIT DAN KERNEL I. Tujuan. Mahasiswa dapat mengetahui dan melakukan analisa kadar air inti sawit. dan Mahasiswa dapat mengetahui dan melakukan analisa kadar air inti sawit. II. Alat dan Bahan. Alat : Timbangan analitik, botol timbang yang ukuran dan merk nya sama, oven yang dilengkapi pengukur suhu, tangrus, dan alas/baki. Bahan : Minyak sawit, CPO, Inti (kernel) III. Cara Kerja Menimbang botol timbang kosong. Memasukkan contoh minyak ke dalam botol timbang ±5 gram. Menggiling kernel dan memasukkan kernel kedalam boto timbang ±20 gr. Mengeringkan dalam oven pada suhu 105 o ±2 o C selama 3 jam. Mendinginkan didalam eksikator selama 15 menit (sampai dingin betul), kemudian menimbangnya. Setelah penimbangan, mengeringkan kembali kedalam oven pada suhu yang sama selama 1 jam, dan mendinginkan kedalam eksikator selama 15 menit, lalu menimbangnya. Mengulangi perlakuan diatas (no 5) sampai diperoleh berat konstan. Berat konstan dapa...