Skip to main content

KONSISTENSI TANAH

https://btcclicks.com/?r=80a97562

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ILMU TANAH
Acara                : Kosistensi Tanah
Tujuan              : untuk mengetahui konsistensi suatu jenis tanah.
Alat & Bahan
Alat                   : Ember
                             Papan Kayu
                            Alat tulis
Bahan               : Tanah diameter 2 mm dan Gumpalan
                             Grumusol dan Latosol
                             Aquades
Cara Kerja
Konsentrasi Kering
Hancur
Konsistensi
Ditekan antara
Tanah di tekan
Lepas lepas
Ibu jari dengan telunjuk
Sedikit ditekan-tekan
lunak

Tekan keras
Agak keras
Telapak tangan
Tekan kuat
keras
Ibu jari
Tidak hancur
Sangat keras

·         Konsistensi tanah Basal.
1.      Ambil tanah
2.      Tambahkan tanah dengan aquades
3.      Membedakan kelekatan dan plastisitas tanah

Hasil Pengamatan
Jenis tanah
Konsistensi kering
kelekatan
Basah plastisitas
ultisol
Agak keras
+
+
grumusol
Sangat keras
+ +
+ +

Pembahasan
            Konsistensi tanah menunjukkan integrasi antara kekuatan daya adhesi butir-butir tanah. Dengan benda lain. Keadaan tersebut ditunjukkan dari daya tahan tanah terhadap gaya yang akan mengubah bentuk. Gaya yang akan mengubah bentuk tersebut misalny pencangkulan dan pembajakan. Menurut Hardjowigeno (1992) bahwa tanah-tanah yang mempunyai konsistensi baik umumnya mudah diolah dan tidak melekat pada alat pengolah tanah. Penetapan konsistensi tanah dapat dilakukan dalam tiga kondisi yaitu : basah, lembab, dan kering. Kondisi basah merupakan penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah diatas kapasitas lapang. Konsistensi lembab merupakan penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah sekitar kapasitas lapang. Konsistensi kering adalah merupakan penetapan konsistensi tanah pada konfidisi kadar air tanah kering udara.
            Pada kondisi basah konsistensi tanah dibedakan berdasarkan tingkat plastisitas dan tingkat kelekatan. Tingkat plastisistas ditetapkan dari tingkatan sangat plastis, plastis, agak plastis, dan tidak plastis. Tingkatan kelekatan ditetapkan dari tidak lekat, agak lekat, lekat dan sangat lekat.
            Pada kondisi lembab konsistensi tanah dibedakan kedalam tingkatan kegemburan sampai dengan tingkat keteguhannya. Konsistensi lembab dimulai dari lepas-lepas, sangat genbur, gembur, teguh, sangat teguh dan ekstrim teguh. Konsistensi tanah gembur berarti tanah tersebut mudah diolah, sedangkan konsistensi tanah teguh berarti tanah tersebut agak sulit diolah.
            Pada kondisi kering, konsistensi tanah dibedakan berdasarkan tingkat kekerasan tanah. Konsistensi kering dinilai dalam rentang, lunak, sampai keras. Yaitu meliputi : lepas, lunak, agak keras, keras, sangat keras, dan ekstrim keras.
            Cara penetapan konsistensi tanah lembab dan kering ditentkan dengan meremas segumpal tanah. Apabila gmpalan tanah tersebut mudah hancur maka tanah dinyatakan berkonsistensi gembur untuk kondisi lembab atau lunak. Apabila gumpalan tanah sukar hancur dengan cara remasan tersebut maka tanah dinyatakan berkonsisten teguh, untuk kondisi lembab atau keras. Dalam keadaan basah ditentkan mudah tidaknya melekat pada jari. Selain itu dapat pula, dapat pula berdasarkan mudah atau tidaknya membentuk bulatan, dan kemampuannya mempertahankan bentuk tersebut. Secara lebih terinci cara penentuan konsistensi tanah dapat dilakukan sebagai berikut.
1.      Konsistensi tanah
a.       Tingkat kelekatan : yaitu menyatakan tingkat kekuatan adhesi antara buti-butir tanah dengan benda lain ini dibagi menjadi empat kategori

  • ·        Tidak lekat : yaitu dicirikan tidak melekat pada jari atau benda lain.

  • ·        Agak lekat : yaitu dicirikan sedikit melekat pada jari atau benda lain

  • ·        Lekat        : yaitu dicirikan melekat pada jari tangan atau benda lain

b.      Tingkat plastisitas : yaitu menunjukkan kemampuan tanah membentuk gulungan ini dibagi menjadi empat kategori

  • ·        Tidak plastis    : yaitu dicirikan tidak dapat membentuk gulungan tanah

  • ·        Agak plastis    : yaitu dicirikan hanya dapat dibentuk gulungan tanah kurang dari 1 cm

  • ·        Plastis              : yaitu dicirikan dapat membentuk glngan tanah lebih dari 1cm                           dan sedikit  tekanan untuk merusak gulungan

  • ·        Sangat plastis  : yaitu dicirikan dapat membentuk gulungan tanah lebih dari 1 cm dan diperlukan tekanan besar untuk merusak gulungan tersebut

2.      Konsentrasi lembab
Pada kondisi air tanah sekitar kapasitas lapang konsistensidibagi menjadi enam kategori
a.       Lepas                         : yaitu dicirikaan tanah tidak melekat satu sama lain atau antar butir tanah mudah terpisah
b.      Gembur                     :yaitu dicirikan dengan hanya sedikit tekanan saat meremas dapat menghancurkan gumpalan tanah
c.       Sangat gembur          : yaitu dicirikan gumpalan tanah mudah sekali hancur bila diremas
d.      Teguh                        : yaitu dicirikan dengan diperlukan tekanan yang agak kat saat meremas tanah tersebut agar dapat menghancurkan gumpalan tanah tersebut
e.       Sangat teguh             : yaitu dicirikan dengan diperlukan tekanan berkali kali saat meremas gumpalan tanah agar dapat menhancurkan gumpalan tanah tersebut
f.       Sangat teguh sekali   : yaitu dicirikan dengan tidak hancurnya gumpalan tanah meskipun tanah sudah ditekan berkali kal dan diperlukan alat bant untuk memecahkan gumpalan tanah.
3.      Konsistensi kering
Penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah kering udara dibagi menjadi enam kategori sebagai berikut

  • a.       Lepas               : yaitu dicirikan butir-butir tanah mudah terpisah atau tanah tidak melekat satu sama lain.

  • b.      Lunak              : yaitu dicirikan gumpalan tanah mudah hancur bilaa diremas atau tanah berkohesi lemah dan rapuh sehingga  jika ditekan sedikit saja akan mudah hancur.

  • c.       Agak keras      : yaitu dicirikan gumpalan tanah baru akan hancur jika diberikan tekanan pada remasan atau jika hanya mendapat tekanan jari-jari tangan saja belum mampu menghancurkan gumpalan tanah.

  • d.      Keras               : yaitu dicirikan dengan semakin susah untuk menekan gumpalan tanah dan semakin sulitnya gumpalan untuk hancur atau makin diperlukannya tekanan yang lebih kuat untuk dapat menghancurkan gumpalan tanah.

  • e.       Sangat keras    : yaitu dicirikan dengan diperlukan tekanan yang lebih kuat lagi untuk dapat menghancurkan gumpalan tanah atau gumpalan tanah semakin sulit untuk dihancurkan

  • f.       Sangat keras sekali      : yaitu dicirikan dengan diperlukannya tekanan yang sangat besar sekali agar dapat menghancurkan gumpalan tanah atau gumpalan tanah baru bisa hancur dendan menggunakan alat bantu.

Pada praktikum kali ini adalah menentukan konsistensi pada pada dua jenis tanah yakni tanah ultispl dan grumusol dengan menggunakan dua ukuran yakni tanah gumpalan dan tanah  yang berdiameter 2mm. Dengan perlakuan konsistensi kering dan konsistensi basah. Pada konsistensi kering dengan menggunakan tanah gumpalan pada kedua jenis tanah (ultisol dan grumusol). Pada tanah ultisol konsistensinya “agak keras” dan pada tanah grumusol konsistensinya “sanagat keras” karena pada saat ditekan tanah tidak hancur sedangkan pada ditekan dengan menggunakan sedikit tenaga gumpalan tanah dapat hancur.
Pada konsistensi basah dengan menggunakan tanah berdiameter 2mm, dengan membedakan kelekatan dan plastisitas pada kedua jenis tanah pada kelekatan pada jenis tanah grumusol lebih lekat dibandingkan jenis tanah ultisol, begitu juga pada tanah grumusol lebih plastis dibandingkan dengan jenis tanah ultisol.
Beberapa faktor yang mempengaruhi konsistensi tanah yakni :

  • a)      Kadar air                     : bila kadar air tinggi maka konsistensi tanah rendah

  • b)      Tekstur tanah              : bila tekstur tanah dominan pasir maka konsistensi tanah rendah

  • c)      Porositas                      : bila porositas tanah tinggi maka konsistensi tanah rendah

  • d)     Bahan organik             : bahan organik tinggi maka konsistensi tanah rendah

  • e)      Berat isi


Faktor yang dipengaruhi konsistensi

  • a)      Stuktur tanah              : bila konsistensi tanah tinggi maka struktur tanah mantap

  • b)      Erosi                            : bila konsistensi tanah tinggi maka erosi rendah

  • c)      Pengolahan                  : bila konsistensi tanah tinggi maka pengolahan semakin susah


Manfaat mengetahui konsistensi tanah dalam bidang pertanian adalah dapat memperoleh atau mempermudah pengolahan tanah yanag mempunyai konsistensi yang berbeda-beda. Dengan perilaku tersebut dapat diharapkan dapat membuat konsistensi yang sesuai dengan tanaman yang ditanam sehingga meningkatkan produksi pertanian.

Kesimpulan
·        Konsistensi tanah adalah suatu hal yang menunjukkan kekuatan daya kohesi dan adhesi butir-butir tanah dengan benda lain.
·        Faktor yang mempengaruhi konsistensi tanah meliputi tekstur, sifat dan jumlah bahan organik, struktur, dan kadar air.
·        Konsistensi dapat ditetapkan dalam 3 kadar air.

  • a)      Konsistensi basah

  • b)      Konsistensi lembab

  • c)      Konsistensi kering


Daftar Pustaka
·        Hardjowigeno, s.1987. Ilmu-Ilmu Tanah Perguruan Tinggi. Medyatama Sarana Perkasa.Jakarta
·        Hakim, Nurjadi, dkk. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah Lempung. Universitas Lampung. Lampung.
·        Indranada, K. 1994. Pengolahan Kesuburan Tanah. Bumi Aksara. Jakarta.

Comments

Popular posts from this blog

LAPORAN PKL DI PERKEBUNAN SAWIT

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II Teknis Budidaya Tanaman Kelapa Sawit ( Elaeis guinensis Jacq.) Di PT. Samukti Karya Lestari Kebun Muara Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara Disusun Oleh: WIBOWO JABATINO S (12.05.0 115 ) PROGRAM DIPLOMA IV BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA 2015 HALAMAN PENGESAHAN Judul Laporan PKL II            : Teknis Budidaya Tanaman Kelapa Sawit ( Elaeis guinensis Jacq.) di PT. Samukti Karya Lestari Kebun Muara Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan Sumatera Utara. Nama                                     : Wibowo Jabatino S NIM          ...

ANALISA KADAR AIR MINYAK SAWIT DAN KERNEL

ANALISA KADAR AIR MINYAK SAWIT DAN KERNEL I. Tujuan. Mahasiswa dapat mengetahui dan melakukan analisa kadar air inti sawit. dan Mahasiswa dapat mengetahui dan melakukan analisa kadar air inti sawit. II. Alat dan Bahan. Alat : Timbangan analitik, botol timbang yang ukuran dan merk nya sama, oven yang dilengkapi pengukur suhu, tangrus, dan alas/baki. Bahan : Minyak sawit, CPO, Inti (kernel) III. Cara Kerja Menimbang botol timbang kosong. Memasukkan contoh minyak ke dalam botol timbang ±5 gram. Menggiling kernel dan memasukkan kernel kedalam boto timbang ±20 gr. Mengeringkan dalam oven pada suhu 105 o ±2 o C selama 3 jam. Mendinginkan didalam eksikator selama 15 menit (sampai dingin betul), kemudian menimbangnya. Setelah penimbangan, mengeringkan kembali kedalam oven pada suhu yang sama selama 1 jam, dan mendinginkan kedalam eksikator selama 15 menit, lalu menimbangnya. Mengulangi perlakuan diatas (no 5) sampai diperoleh berat konstan. Berat konstan dapa...