Skip to main content

ANALISA KADAR MINYAK PADA KERNEL



ANALISA KADAR MINYAK PADA KERNEL



I. Tujuan

Agar mahasiswa dapat mengetahui dan melakukan analisa kadar minyak inti sawt (kernel)

II. Bahan dan Alat

Bahan :
Inti sawit (kernel),N-Hexan, dan Air

Alat :
Timbanga, pisau, guntin, plastic bening, kertass saring, eksikator, alat ekstraksi dan destilasi, oven dan labu.

III. Cara Kerja
  1. Kernel sawit yang telah dioven digiling halus
  2. Memasukkan kedalam kantung kertas saring yang telah ditimbang berat kosongnya, lalu ditimbang( inti atau kernel + kertas saring), dan menghitung berat kernelnya.
  3. Memasukkan kertas saring yang berisikan inti kedalan soxlet pada alat ekstraksi.
  4. Menimbang labu kosong yang akan digunakan untuk menampung minyak pada alat ekstraksi.
  5. Memasukkan N-Hexan pada alat ekstraksi secukupnya.
  6. Melakukan ekstraksi sampai minyak terambil semua, dan mengamati jumlah sirkulasi pada saat ekstraksi.
  7. Setelah ekstraksi selesai, kernel dan kantung kertas saring diambil dari dalam soxlet.
  8. Melakukan destilasi sampai N-Hexan terpisah dari minyak inti.
  9. Mengambil labu yang berisi minyak dari alat destilasi, kemudian mengoven dengan suhu 80 C selama ±30 menit.
  10. Mendinginkan minyak inti yang telah dioven kedalam eksikator.
  11. Menimbang labu dan minyak inti yang telah selesai didinginkan.
  12. Menghitung berat minyak.
  13. Menhitung kadar minyak.
 Kadar Minyak (%) = Berat minyak/Berat Kernel X 100%

IV. Hasil Pengamatan

Siklus ekstraksi selama pengektraksian 21 kali
  1. Berat kertas saring = 1,1892 gr
  • Berat kertas saring + inti = 24,9491 gr
  • Berat inti (kernel) = 24,9491 gr – 1,1892 gr = 23,7599 gr

      2. Berat labu godok = 150,8 gr

  • Berat labu godok +minyak inti = 159,9 gr
  • Berat minyak inti = 159,9 gr – 150,8 gr = 9,1 gr
     3.Kadar minyak Inti (%) = 9,1 gr/23,7599 grX 100% = 38,30%

V. Pembahasan

Minyak inti kelapa sawit (bahasa Inggris: palm kernel oil) merupakan minyak nabati yang dapat dimakan berasal dari kelapa sawit. Komposisi asam lemak minyak inti kelapa sawit mirip dengan minyak kelapa, keduanya dikenal sebagai minyak laurat. Berbeda dengan minyak sawit yang berwarna merah jingga, minyak inti kelapa sawit berwarna kuning berasal dari hasil olahan lanjut kernel atau inti kelapa sawit.

Minyak inti kelapa sawit lebih jenuh dibanding minyak sawit dan titik leburnya lebih rendah, dengan komposisi yang mirip dengan minyak kelapa. Kernel dalam istilah botani merupakan biji kelapa sawit. Inti basah (dengan kelembaban berkisar 6%) kernel mengandung berkisar 47-50% minyak inti kelapa sawit. Pada suhu tinggi inti kelapa sawit dapat mengalami perubahan warna, sehingga minyaknya akan berwarna lebih gelap. Suhu tertinggi pada pengolahan minyak sawit adalah pada perebusan yaitu sekitar 130°C, suhu maksimum tersebut dibatasi untuk mencegah terlalu banyak inti yang berubah warna. Mutu minyak inti sawit sendiri tergantung pada mutu inti sawit. Minyak inti sawit yang baik memiliki kadar asam lemak bebas yang rendah, dengan warna kuning pucat yang mudah dipucatkan.

Minyak inti sawit merupakan produk sampingan dari minyak sawit, dengan volume produksi 10-13% dari minyak sawit. Sebagai minyak laurat, minyak inti kelapa sawit bersaing dengan minyak kelapa di pasar dunia dimana keduanya merupakan produk penting dalam produksi oleokimia, sabun, dan khususnya lemak nabati untuk pemanis buatan.

Pada praktikum analisa kadar minyak pada kernel didapat bahwa kadar minyak intinya adalah 38,30% kadar ini sangat jauh dari kadar standard pada umumnya yang berkisar antara 47-50% hal ini dapat disebabkan dari ukuran biji buah yang kecil, keteblan cangkang yang sangat tebal biasanya jenis dura serta jenis tanaman kelapa sawit, umumnya kelapa sawit yang dibudidayakan adalah jenis Tenera yang berasal dari Dura dengan Psifera.

VI. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari praktek analisis kadar minyak pada kernel adalah kandungan minyak dalam inti yang dipraktekkan sangat kecil yakni 38,30% dibandingkan dengan kadar minyak pada kernel pada umumnya yang mencapai 47-50%, dan kandungan minyak inti lebih kecil dibandingkan kandungan minyak pada mesokarp sebesar 56%.

VII. Daftar Pustaka

  • Darnoko, D.2003. Teknologi Pengolahan Kelapa sawit dan Turunannya. LPPKS.Medan.
  •  Naibaho P, M. 1998. Teknnologi Pengolahan Kelapa Sawit. Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan. MEDAN.
  • PT. Perkebunan Nusantara III. 1997. Proses Pengolahan Kelapa Sawit. PTPN III. MEDAN.


Comments

Popular posts from this blog

LAPORAN PKL DI PERKEBUNAN SAWIT

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II Teknis Budidaya Tanaman Kelapa Sawit ( Elaeis guinensis Jacq.) Di PT. Samukti Karya Lestari Kebun Muara Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara Disusun Oleh: WIBOWO JABATINO S (12.05.0 115 ) PROGRAM DIPLOMA IV BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA 2015 HALAMAN PENGESAHAN Judul Laporan PKL II            : Teknis Budidaya Tanaman Kelapa Sawit ( Elaeis guinensis Jacq.) di PT. Samukti Karya Lestari Kebun Muara Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan Sumatera Utara. Nama                                     : Wibowo Jabatino S NIM          ...

KONSISTENSI TANAH

https://btcclicks.com/?r=80a97562 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ILMU TANAH Acara                : Kosistensi Tanah Tujuan              : untuk mengetahui konsistensi suatu jenis tanah. Alat & Bahan Alat                   : Ember                              Papan Kayu                              Alat tulis Bahan                : Tanah diameter 2 mm dan Gumpalan          ...

MENENTUKAN TEKSTUR TANAH

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ILMU TANAH ACARA : MENENTUKAN TEKSTUR TANAH Tujuan : Menentukan tekstur tanah dengan metode kuantitatif dan kualitatif Alat & bahan  :         Alat        : gelas arloji         bahan     : aquades                          tanah grumusol dan ultisol Cara kerja   : a. Tekstur  :  penetapan tekstur tanah dengan metode kuantitatif menurut klasifikasi USDA pada gambar b. Stuktur tanah  segenggam tanah untuk diremas-remas untuk melepaskan agregatnya, sehingga tanah menjadi pasta liat atau kadar air antara BG da BC. jika kurang basah, maka dibasahi dikit demi sedikit sambil diremas.  tanah dibuat seperti bola dengan cara dikepal-kepal tanah dicoba...